Deddy Henga Adiwinata Solihin

Danau Limboto, Ikon Wisata Provinsi Gorontalo , Pertemuan 4 Sungai Besar

Sumber:  http://www.jawapos.co.id/ 04 Oktober 2009

DEDDY HENGA ADIWINATA SOLIHIN, Gorontalo


Yang khas dari Danau Limboto adalah posisi yang berada di dataran rendah dengan ketinggian 4,5 meter dari permukaan laut. Danau seluas 3.000 hektare tersebut merupakan muara dari empat sungai besar di Gorontalo.

Lokasinya persis di perbatasan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo. Danau itu terbentuk dari pertemuan empat sungai besar di Gorontalo, yaitu Sungai Alo, Sungai Daenaa, Sungai Bionga, dan Sungai Molalahu. Danau tersebut sekaligus merupakan hulu Sungai Tapodo yang muaranya menyatu dengan Sungai Bone Bolango dan mengalir terus ke laut.

Selain menyajikan pemandangan alam yang indah, beberapa aktivitas bisa dilakukan di danau tersebut. Mulai lomba perahu hingga memancing.

Untuk menikmati keindahan danau tersebut, pengunjung bisa menyewa perahu katinting (sampan kecil) yang siap mengantar hingga ke tengah danau. Tengah danau memang menjadi tempat terindah untuk menikmati panorama di sana.

Perlu sedikit nyali untuk menaiki katinting yang hanya muat dua penumpang tersebut. Jika tidak hati-hati dalam menjaga keseimbangan, sampan itu bisa saja terbalik.

Jika tidak ingin berbasah-basah karena sampan yang terbalik, ada alternatif kendaraan air lain. Yaitu, perahu motor milik para nelayan yang biasanya ditambatkan di dermaga Dembe I.

Perahu motor tersebut mampu membawa empat penumpang. Hanya dengan beberapa lembar pecahan sepuluh ribu rupiah, penumpang bisa berkeliling danau selama 30 menit hingga sejam.

Penghobi memancing juga bisa memuaskan kegemarannya saat berada di tengah danau. Yang ingin langsung menyantap berbagai jenis ikan tawar dari danau tersebut bisa singgah di salah satu di antara banyak restoran terapung di danau itu.

Selama menikmati makanan, pengunjung bisa menyaksikan berbagai unggas laut yang beberapa di antaranya tergolong langka. Salah satunya, elang laut perut putih. Meski tergolong burung liar, elang laut terkesan akrab dengan para nelayan.

Burung-burung itu bertengger dengan tenang di ujung tonggak-tonggak bambu penyangga keramba yang banyak ditemukan di danau tersebut. Mereka bertengger di ujung tonggak itu demi menunggu ikan-ikan mati untuk disantap. Jajaran keramba dengan tonggak-tonggak tinggi di empat sudutnya memang mendominasi pemandangan di permukaan Danau Limboto.

Tidak puas menikmati pemandangan dari atas sampan, pengunjung bisa turun untuk menyusuri deretan keramba tadi. Telah disiapkan jalur pijakan dari papan kayu.

Hati-hati dalam melangkah. Selain licin karena terus terkena air, papan kayu untuk pijakan itu hanya selebar 30 sentimeter. Wisatawan diberi kesempatan untuk memberi makan ikan yang dibudidayakan di dalam keramba-keramba tersebut.

Puas berkeliling di Danau Limboto, pengunjung bisa menikmati dan merasakan nuansa kehidupan nelayan di sekitar Danau Limboto yang tinggal di Desa Hutadaa. Perkampungan nelayan di Hutadaa itu adalah lokasi yang pas untuk menikmati eksotisme matahari terbenam, yang seakan sedikit demi sedikit tenggelam menembus permukaan Danau Limboto.

Bagi warga kampung nelayan Hutadaa, Danau Limboto adalah sumber kehidupan mereka. Mereka menjadikan danau tersebut sebagai tempat budidaya perikanan air tawar.

Dari perkampungan nelayan itu, terlihat pemandangan unik berupa gubuk-gubuk terapung di permukaan Danau Limboto, yang dikelilingi tonggak-tonggak bambu penyangga bagan ikan. Juga terlihat deretan sampan-sampan kecil di tepi danau.

Tidak ada larangan untuk mendekati sampan dan gubuk-gubuk terapung tersebut. Sebaiknya, lepaskan alas kaki agar bisa menikmati lembutnya lumpur di dasar danau itu.

Tidak hanya dari tepi danau, wisatawan bisa berjalan sampai sekitar 30 meter dari tepi danau. Pendangkalan membuat dasar danau tidak terlalu dalam, yaitu sekitar 30 meter dari tepi danau.

Kaki kotor karena terkena lumpur setelah menyusuri danau bertelanjang kaki? Jangan khawatir. Warga kampung nelayan di sekitar Danau Limboto akan dengan senang hati membawakan seember air bersih untuk mencucinya. (*/ruk/agm)

Leave a comment